Menu

welcome

Rawatlah Pasienmu Dengan Ikhlas Dan Penuh Rasa Tanggung Jawab

Rabu, 18 April 2012

Penyimpanan Dan Transportasi Vaksin


PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI VAKSIN

    A.   Rantai Vaksin
Secara umum vaksin terdiri dari vaksin hidup dan vaksin mati (inaktif) yang mempunyai ketahanan dan stabilitas yang berbeda terhadap perbedaan suhu. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan , dibutuhkan pemahaman mengenai ketahanan vaksin terhadap perbedaan suhu dan pemahaman rantai vaksin (cold-chain). Selain itu perlu pula mengenali kondisi vaksin yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi antara lain dari tanggal kadaluarsa, warna cairan, kejernihan, endapan, warna vaccine vial monitor (VVM), kerusakan label, dan sisa vaksin yang sudah dilarutkan.
Rantai vaksin adalah rangkaian proses penyimpanan dan transportasi vaksin dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai prosedur untuk menjamin kualitas vaksin sejak dari pabrik sampai diberikan pada pasien. Rantai vaksin terdiri dari proses penyimpanan vaksin di kamar dingin atau kamar beku, di lemari pendingin, di dalam alat pembawa vaksin, pentingnya alat alat untuk mengukur dan mempertahankan vaksin.

Suhu Optimum Untuk Vaksin Hidup
Vaksin sebaiknya disimpan pada suhu +2 s/d +8 C , diatas suhu + 8 C vaksin hidup akan mati.
Vaksin hidup ( polio oral, BCG, campak, MMR, variccela, dan demam kuning).


Suhu Optimum Untuk Vaksin Mati
Vaksin mati ( inaktif) sebaiknya disimpan dalam suhu +2 s/d +8C juga, pada suhu dibawah + 2C vaksin mati akan cepat rusak.
Vaksin mati (DPT, hib, pneumukokus, typhoid, influenza, polioinaktif, meningokokus )

Kamar Dingin Dan Kamar Beku
Suhu kamar dingin berkisar +2 s/d +8C, terutama untuk menyimpan vaksin vaksin yang tidak boleh beku. Suhu kamar beku berisar antara -25 s/d -15 C, untuk menyimpan vaksin yang boleh beku, terutama vaksin polio.
Suhu ruangan harus selalu dikontrol setiap hari dari data  suhu yang tercatat secara otomatis. Pintu tidak boleh sering dibuka tutup. Kamar dingin dan kamar beku tidak boleh digunakan untuk membuat cool pack atau cold pack, atau meletakkan benda benda lain.

Lemari Es Dan Freezer
Jarak lemari es dengan dinding belakang 10- 15 cm, kanan kiri 15 cm, sirkulasi udara harus baik, jangan terkena sinar matahari langsung.
Suhu dalam lemari es harus berkisar +2 C s/d +8C, digunakan untuk menyimpan vaksin hidup ataupun vaksin mati, dan untuk membuat cool pack (kotak dingin cair), sedangkan suhu dalam freezer berkisar antara -25 s/d -15 C, khusus untuk menyimpan vaksin polio dan pembuatan cold pack(kotak es beku).
Pintu lemari es ada 2 jenis : terbuka ke depan dan terbuka ke atas , lemari es yang terbuka ke atas lebih dianjurkan untuk menyimpan vaksin.

Susunan Vaksin Di Dalam Lemari Es
Vaksin hidup kita letakkan dekat dengan bagian yang paling dingin, sedangkan vaksin mati kita letakkan di area yang jauh dari area dingin. Diantara kotak kotak vaksin kita beri jarak selebar 2 jari tangan ( 2cm) agar udara dingin bisa menyebar merata ke semua kotak vaksin.
Pelarut vaksin jangan disimpan dalam lemari es atau freezer, karena kan mengurangi ruang untuk vaksin, dan akan pecah bila beku. Penetes ( dropper) juga jangan diletakkan di dalam freezer karena akan menjadi rapuh dan mudah pecah.

Lemari Es Dengan Pintu Membuka Kedepan
Rak tepat dibawah freezer digunakan untu menyimpan vaksin hidup, karena tidak mati pada suhu rendah. Rak ke 2 dan 3 digunakan untuk meletakkan vaksin mati. Thermometer dial atau muller diletakkan di rak ke 2.

Lemari Es Dengan Pintu Membuka Ke Atas
Bagian yang paling dingin pada lemari es model ini adalah bagian tengah( evaporator) vaksin hidup diletakkan di kanan kiri bagian evaporator, dan vaksin mati diletakkan jauh dari tengah, thermometer dial atau muller diletakkan di dekat vaksin mati.

Wadah Pembawa Vaksin
Untuk membawa vaksin sedikit dan tidak terlalu jauh menggunakan cool box ( kotak dingin ) atau vaccine caries ( termos ). Cold box berukuran lebih besar, dengan ukuran 40 – 70 liter, dengan penyekat suhu dari poliuretan.

Cold Pack Dan Cool Pack
Cool pack berisi air dingin tidak beku, biasanya di dalam wadah plastic berwarna merah atau biru.
Cold pack berisi air yang dibekukan dalam suhu -15 s/d -25 C, biasanya di dalam wadah plastic berwarna putih.
Cold pack dimasukkan dalam termos untuk mempertahankan suhu vaksin ketika membawa vaksin hidup sedangkan cool pack (cair) untuk mmembawa vaksin hidup dan vaksin mati(inaktif).


B.     Menilai Kualitas Vaksin

Kualitas Rantai Vaksin Dan Tanggal Kadaluarsa
Mempertahankan kualitas vaksin maka penyimpana dan transportasi harus memenuhi syarat rantai vaksin antara lain : disimpan dalam lemari es atau freezer, transportasi di dalam kotak dingin aau termos yyang tertutup rapat dan tidak terendam air, terlindung dari sinar matahari langsung, belum melewati yanggal kadaluarsa, indikator suhu berupa VVM atau freeze watch.

VVM ( Vaccine Vial Monitor)
Alat ini digunakan untuk memantau apakah vaksin sudah pernah terpapar suhu diatas batas yang diperbolehkan, dengan membandingkan kotak segi 4 dengan warna lingkaran disekitarnya.
Berikut ini tandanya :
Ø  Segi empat lebih terang dari lingkaran sekitar maka vaksin dapat digunakan.
Ø  Segi empat berubah gelap dari lingkaran sekitar maka vaksin segera digunakan.
Ø  Segi empat sama warna gelap dengan dengan lingkaran sekitar, dan segi empat lebih gelap maka jangan gunakan vaksin.

 
 








Freeze Watch Freeze Tag
Alat ini untuk mengetahui apakah vaksin ini pernah terpapar suhu dibawah 0 C. bila dalam freeze watch berwarna biru yang melebar ke sekitarnya atau dalam freeze tag ada tanda silang, beratti vaksin pernah terpapare suhu di bawah 0 C yang berarti vaksin mati (inaktif).

Warna Dan Kejernihan Vaksin
Vaksin polio harus berwarna kuning orange. Bila warnanya berubah menjadi pucat atau kemerahan berarti pH nya telah berubah, sehinnga tidak stabil dan tidak boleh diberikan kepada pasien.
Vaksin toksoid, rekombinan dan polisakarida umumnya berwarna putih jernih sedikit berkabut. Bila menggumpal atau banyak endapan berarti sudah pernah beku, tidak boleh digunakan.
Untuk menyakinkan gunakan uji kocok, dan apabila tetap menggumpal atau mengendap maka vaksin tidak boleh digunakan karena sudah rusak.

Pemilihan Vaksin
Vaksin yang harus segera digunakan adalah vaksin yang belum dibuka tetapi telah dibawa ke lapangan, sisa vaksin yang telah dibuka(digunakan), vaksin dengan VVM B, vaksin dengan tanggal kadaluarsa sudah dekat, vaksin yang sudah lama tersimpan dikeluarkan segera.
Sisa Vaksin Di Sarana Kesehatan
Masa pemakaian vaksin dari vial yang telah dibuka di sarana kesehatan.
Vaksin
Masa pemakaian
Polio
2 minggu
DPT
4 minggu
DT
4 minggu
TT
4 minggu
Hepatitis
4 minggu

Sisa Vaksin Di Sarana Pelayanan Luar Gedung
Vaksin yang belum dibuka tetapi sudah dibawa ke lapangan harus diberi tanda khusus untuk segera digunakan pada pelayanan berikutnya, sisa vaksin yang telah dibuka di lapangan sebaiknya dimusnahkan dengan membakar di dalam ineserator bersama alat suntik bekas atau dikubur sedalam 2-3 meter.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Eh, Ada yang butuh KULKAS VAKSIN UNTUK penyimpanan vaksin ga?
Bisa diminta dikirimkan untuk ke seluruh indonesia lho

KULKAS VAKSIN

klik aja , liat dulu gapapa