PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI VAKSIN
A. Rantai Vaksin
Secara umum vaksin terdiri dari vaksin hidup dan
vaksin mati (inaktif) yang mempunyai ketahanan dan stabilitas yang berbeda
terhadap perbedaan suhu. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan ,
dibutuhkan pemahaman mengenai ketahanan vaksin terhadap perbedaan suhu dan
pemahaman rantai vaksin (cold-chain). Selain itu perlu pula mengenali kondisi
vaksin yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi antara lain dari tanggal
kadaluarsa, warna cairan, kejernihan, endapan, warna vaccine vial monitor
(VVM), kerusakan label, dan sisa vaksin yang sudah dilarutkan.
Rantai vaksin adalah rangkaian proses penyimpanan dan
transportasi vaksin dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai prosedur untuk
menjamin kualitas vaksin sejak dari pabrik sampai diberikan pada pasien. Rantai
vaksin terdiri dari proses penyimpanan vaksin di kamar dingin atau kamar beku,
di lemari pendingin, di dalam alat pembawa vaksin, pentingnya alat alat untuk
mengukur dan mempertahankan vaksin.
Suhu Optimum Untuk Vaksin Hidup
Vaksin sebaiknya disimpan pada suhu +2 s/d +8 C ,
diatas suhu + 8 C vaksin hidup akan mati.
Vaksin hidup ( polio oral, BCG, campak, MMR,
variccela, dan demam kuning).
Suhu Optimum Untuk Vaksin Mati
Vaksin mati ( inaktif) sebaiknya disimpan dalam suhu
+2 s/d +8C juga, pada suhu dibawah + 2C vaksin mati akan cepat rusak.
Vaksin mati (DPT, hib, pneumukokus, typhoid,
influenza, polioinaktif, meningokokus )
Kamar Dingin Dan Kamar Beku
Suhu kamar dingin berkisar +2 s/d +8C, terutama untuk
menyimpan vaksin vaksin yang tidak boleh beku. Suhu kamar beku berisar antara
-25 s/d -15 C, untuk menyimpan vaksin yang boleh beku, terutama vaksin polio.
Suhu ruangan harus selalu dikontrol setiap hari dari
data suhu yang tercatat secara otomatis.
Pintu tidak boleh sering dibuka tutup. Kamar dingin dan kamar beku tidak boleh
digunakan untuk membuat cool pack atau cold pack, atau meletakkan benda benda
lain.
Lemari Es Dan Freezer
Jarak lemari es dengan dinding belakang 10- 15 cm,
kanan kiri 15 cm, sirkulasi udara harus baik, jangan terkena sinar matahari
langsung.
Suhu dalam lemari es harus berkisar +2 C s/d +8C,
digunakan untuk menyimpan vaksin hidup ataupun vaksin mati, dan untuk membuat
cool pack (kotak dingin cair), sedangkan suhu dalam freezer berkisar antara -25
s/d -15 C, khusus untuk menyimpan vaksin polio dan pembuatan cold pack(kotak es
beku).
Pintu lemari es ada 2 jenis : terbuka ke depan dan
terbuka ke atas , lemari es yang terbuka ke atas lebih dianjurkan untuk
menyimpan vaksin.
Susunan Vaksin Di Dalam Lemari Es
Vaksin hidup kita letakkan dekat dengan bagian yang
paling dingin, sedangkan vaksin mati kita letakkan di area yang jauh dari area
dingin. Diantara kotak kotak vaksin kita beri jarak selebar 2 jari tangan (
2cm) agar udara dingin bisa menyebar merata ke semua kotak vaksin.
Pelarut vaksin jangan disimpan dalam lemari es atau
freezer, karena kan mengurangi ruang untuk vaksin, dan akan pecah bila beku.
Penetes ( dropper) juga jangan diletakkan di dalam freezer karena akan menjadi
rapuh dan mudah pecah.
Lemari Es Dengan Pintu Membuka Kedepan
Rak tepat dibawah freezer digunakan untu menyimpan
vaksin hidup, karena tidak mati pada suhu rendah. Rak ke 2 dan 3 digunakan
untuk meletakkan vaksin mati. Thermometer dial atau muller diletakkan di rak ke
2.
Lemari Es Dengan Pintu Membuka Ke Atas
Bagian yang paling dingin pada lemari es model ini
adalah bagian tengah( evaporator) vaksin hidup diletakkan di kanan kiri bagian
evaporator, dan vaksin mati diletakkan jauh dari tengah, thermometer dial atau
muller diletakkan di dekat vaksin mati.
Wadah Pembawa Vaksin
Untuk membawa vaksin sedikit dan tidak terlalu jauh
menggunakan cool box ( kotak dingin ) atau vaccine caries ( termos ). Cold box
berukuran lebih besar, dengan ukuran 40 – 70 liter, dengan penyekat suhu dari
poliuretan.
Cold Pack Dan Cool Pack
Cool pack berisi air dingin tidak beku, biasanya di
dalam wadah plastic berwarna merah atau biru.
Cold pack berisi air yang dibekukan dalam suhu -15 s/d
-25 C, biasanya di dalam wadah plastic berwarna putih.
Cold pack dimasukkan dalam termos untuk mempertahankan
suhu vaksin ketika membawa vaksin hidup sedangkan cool pack (cair) untuk
mmembawa vaksin hidup dan vaksin mati(inaktif).
B. Menilai Kualitas Vaksin
Kualitas Rantai Vaksin Dan Tanggal Kadaluarsa
Mempertahankan kualitas vaksin maka penyimpana dan
transportasi harus memenuhi syarat rantai vaksin antara lain : disimpan dalam
lemari es atau freezer, transportasi di dalam kotak dingin aau termos yyang
tertutup rapat dan tidak terendam air, terlindung dari sinar matahari langsung,
belum melewati yanggal kadaluarsa, indikator suhu berupa VVM atau freeze watch.
VVM ( Vaccine Vial Monitor)
Alat
ini digunakan untuk memantau apakah vaksin sudah pernah terpapar suhu diatas
batas yang diperbolehkan, dengan membandingkan kotak segi 4 dengan warna
lingkaran disekitarnya.
Berikut
ini tandanya :
|
Freeze Watch Freeze Tag
Alat ini untuk mengetahui apakah vaksin ini pernah
terpapar suhu dibawah 0 C. bila dalam freeze watch berwarna biru yang melebar
ke sekitarnya atau dalam freeze tag ada tanda silang, beratti vaksin pernah
terpapare suhu di bawah 0 C yang berarti vaksin mati (inaktif).
Warna Dan Kejernihan Vaksin
Vaksin polio harus berwarna kuning orange. Bila
warnanya berubah menjadi pucat atau kemerahan berarti pH nya telah berubah,
sehinnga tidak stabil dan tidak boleh diberikan kepada pasien.
Vaksin toksoid, rekombinan dan polisakarida umumnya
berwarna putih jernih sedikit berkabut. Bila menggumpal atau banyak endapan
berarti sudah pernah beku, tidak boleh digunakan.
Untuk menyakinkan gunakan uji kocok, dan apabila tetap
menggumpal atau mengendap maka vaksin tidak boleh digunakan karena sudah rusak.
Pemilihan Vaksin
Vaksin yang harus segera digunakan adalah vaksin yang
belum dibuka tetapi telah dibawa ke lapangan, sisa vaksin yang telah
dibuka(digunakan), vaksin dengan VVM B, vaksin dengan tanggal kadaluarsa sudah
dekat, vaksin yang sudah lama tersimpan dikeluarkan segera.
Sisa Vaksin Di Sarana Kesehatan
Masa pemakaian vaksin dari vial yang telah dibuka di
sarana kesehatan.
Vaksin
|
Masa pemakaian
|
Polio
|
2 minggu
|
DPT
|
4 minggu
|
DT
|
4 minggu
|
TT
|
4 minggu
|
Hepatitis
|
4 minggu
|
Sisa Vaksin Di Sarana Pelayanan Luar Gedung
Vaksin yang belum dibuka tetapi sudah dibawa ke
lapangan harus diberi tanda khusus untuk segera digunakan pada pelayanan
berikutnya, sisa vaksin yang telah dibuka di lapangan sebaiknya dimusnahkan
dengan membakar di dalam ineserator bersama alat suntik bekas atau dikubur
sedalam 2-3 meter.
1 komentar:
Eh, Ada yang butuh KULKAS VAKSIN UNTUK penyimpanan vaksin ga?
Bisa diminta dikirimkan untuk ke seluruh indonesia lho
KULKAS VAKSIN
klik aja , liat dulu gapapa
Posting Komentar