MAKALAH
” GAGAL JANTUNG ”
KELAS 2B
Disusun Oleh :
1.
Hikmahtun Munawaroh
2.
Aldo Sugiharto
3.
Irma Dwi Astuti
4.
Yuli Sudianingrum
5.
Winda Febrianti
6.
Retno Palupi
7.
Restiana Setyorini
8.
Khayati
9.
Saeful Nuryasin
10.
Agung Priyatno
11.
Iis Setiyasari
12.
Dhanu Asmoro W.
13.
Ernalia
SEKOLAH TINGGI
ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PRODI DIII
KEPERAWATAN
2011
“ GAGAL
JANTUNG “
Penurunan Cardiac Output
1. Pengertian : Ketidakadekuatan
darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
(Diagnosa Keperawatan NANDA 2009-2011)
2. Batasan Karakteristik
-
Perubahan Frekuensi / Irama jantung meliputi :
a. Aritmia
b. Bradikardia
c. Perubahan EKG
d. Palpitasi
e. Takikardia
-
Perubahan Preload meliputi :
a. Edema
b. Penurunan tekanan vena sentral
(sentral venous pressure, CVP)
c. Penurunan tekanan baji arteri
paru (pulmonary artery wedge pressure, PAWP)
d. Keletihan
e. Peningkatan CVP
f. Peningkatan PAWP
g. Distensi vena jugular
h. Murmur
i.
Kenaikan berat badan
-
Perubahan Afterload
a. Kulit lembab
b. Dipsnea
c. Penurunan nadi perifer
d. Penurunan resistansi vascular
paru (pulmonary vascular resistance, PVR)
e. Penurunan resistansi vascular
sistemik (systemic vascular resistance , SVR)
f. Peningkatan PVR
g. Peningkatan SVR
h. Oliguria
i.
Pengisian ulang kapiler memanjang
j.
Perubahan warna kulit
k. Variasi pada pembacaan tekanan
darah
-
Perubahan
kontraktilitas
a. Crackle
b. Batuk
c. Penurunan fraksi ejeksi
d. Penurunan left ventricular
stroke work index (LVSWI)
e. Penurunan stroke volume index
(SVI)
f. Penurunan indeks jantung
g. Ortopnea
h. Dipsnea paroksismal nocturnal
i.
Bunyi S3
j.
Bunyi S4
-
Perilaku / Emosi
a. Ansietas
b. Gelisah
3. Faktor yang Berhubungan
-
Perubahan frekuensi jantung
-
Perubahan irama
-
Perubahan volume sekuncup
-
Perubahan afterload
-
Perubahan kontraktilitas
-
Perubahan preload
4. Etiologi
Setiap penyakit yang
mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah dapat menyebabkan gagal jantung. Beberapa
penyakit dapat mengenai otot jantung dan mempengaruhi kemampuan nya untuk
berkontraksi dan memompa darah. Penyebab paling sering adalah penyakit arteri
koroner,yang menyebabkan berkurang nya aliran darah ke otot jantung dan bisa
menyebabakan suatu serangan jantung.
Kerusakan otot jantung bisa disebabkan oleh:
a.
Miokarditis (infeksi
otot jantung karena bakteri,virus atau mikroorganisme lainnya)
b.
Diabetes
c.
Kelenjar tyroid yang
terlalu aktif
d.
Kegemukan (obesitas)
Penyakit katup jantung
dapat menyumbat aliran darah diantara ruang ruang jantung atau diantara jantung
dan arteri utama.Selain itu,kebocoran katup jantung bisa menyebabkan darah
mengalir balik ketempat asalnya. Keadaan ini akan meningkatkan beban kerja otot
jantung,yang akhirnya bisa melemahkan kekuatan kontraksi jantung. penyakit
lainnya secara primer menyerang sistem konduksi listrik jantung dan memyebabkan
denyut jantung yang lambat,cepat atau tidak teratur,sehingga tidak mampu
memompa darah secara efektif. Jika jantung harus bekerja ekstra keras untuk
jangka waktu yang lama,maka otot otot nya akan membesar,sama hal nya dengan
yang terjadi pada otot lengan setelah beberapa bulan melakukan latihan beban.
Pada awalnya,pembesaran ini memungkinkan jantung untuk berkontraksi lebih
kuat,tetapi akhirnya jantung yang membesar bisa menyebabkan berkurang nya
kemampuan memompa jantung dan terjadilah gagal jantung. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) bisa menyebabkan jantung bekerja lebih berat.Jantung juga bekerja
lebih berat jika haruys mendorong darah melalui jalan keluar yang menyempit
(biasa nya penyempitan katup aorta). Penyebab yang lain adalah kekauan pada
perikardium (lapisan tipis dan transparan yang menutupi jantung). Kekakuan ini
menghalangi pengembangan jantung yang maksimal sehingga pengisisan jantung juga
menjadi tidak maksimal. Penyebab lain yang lebih jarang adalah penyakit pada
bagian tubuh yang lain,yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan oksigen dan
zat zat makanan,sehingga jantung yang normal pun tidak mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan tersebut dan terjadilah gagal jantung.
Penyebab gagal jantung kiri adalah :
1. gagal jantung kiri
disebabkan oleh penyakit jantung koroner,penyakit katup aorta dan mitral serta
hipertensi.
2. gagal jantung kiri
berdampak pada : paru, ginjal,dan otak.
Penyebab gagal jantung kanan adalah :
1.
penyebab gagal jantung kanan harus juga termasuk semua yang dapat menyebabkan
gagal jantung kiri,seharusnya stenosis mitral yang menyebabkan peningkatan
dalam sirkulasi paru.
2.
gagal jantung kanan dapat berdampak pada : hati,ginjal,jaringan
subkutis,otak,sistem aliran aorta.
Kesimpulannya
ada 2 faktor yang menyebabkan gagal jantung, yaitu :
-
Faktor predisposisi gagal jantung adalah penyakit yang
menimbulkan penurunan fungsi ventrikel (seperti penyakit arteri koroner,
hipertensi, kardiomiopati, penyakit pembuluh darah atau penyakit jantung
congenital) dan keadaan yang membatasi pengisian ventrikel (stenosis mitral,
kardiomiopati atau penyakit pericardial).
-
Faktor pencetus termasuk meningkatnya asupan garam,
ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infark miokard akut
(mungkin yang tersembunyi), serangan hipertensi, aritmia akut, infeksi atau
demam, emboli paru, anemia, tiroksikosis, kehamilan dan endokarditis infektif.
5. Pathway
Penyakit Arteri koroner,kerusakan otot jantung
(miokarditis,diabetes,kelenjar tiroid yang terlalu
aktif),obesitas,hipertensi,kekakuan pericardium,
kelainan pada kontraktilitas miokardium
kemampuan pengosongan ventrikel efektif yang terganggu
beban jantung meningkat
gagal
jantung kongestif
aktifitas
adrenergic simpatis meningkat
aktivasi
system rennin-angiotensin-
aldosteron
meningkat
hipertrofi
ventrikel
kelainan
kerja ventrikel
curah
jantung menurun
Penurunan
curah jantung
laju filtrasi di glomerulus menurun suplai darah ke jaringan
menurun
pelepasan rennin-angiotensin- suplai O2 menurun
aldosteron
metabolism
menurun
retensi
Na+H2O oleh ginjal
pembentukan
ATP menurun
volume vaskuler
meningkat
kelemahan
fisik
perpindahan
cairan ke interstitial
intoleransi aktifitas
edema
6. Intervensi dan Rasionalisasi
No
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
1.
|
Kaji TD, adanya sianosis, status pernafasan dan mental,
vasokontriksi
|
TD dapat meningkatkan sehubungan dengan adanya
peningkatan stroke volume, pada gagal jantung kongestif lanjut tubuh tidak
mampu lagi menkompensasi dan tensi tidak dapat normal lagi. Pucat menunjukkan
menurunnya perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya curah jantung,
vasokontriksi dan anemia, sianosis dapat terjadi karena peningkatan kongesti
vena.
|
2.
|
Pantau tanda kelebihan volume cairan (edema pada tubuh)
dan peningkatan BB
|
Retensi cairan berlebihan dapat dimanifestasikan dengan
pembentukan edema perifer.
|
3.
|
Kaji toleransi terhadap aktivitas dengan memperhatikan
awal nafas pendek dan pusing
|
Istirahat fisik harus dipertahankan untuk memperbaiki
fungsi jantung akan oksigen dan kerja berlebihan.
|
4.
|
Evaluasi respon pasien terhadap terapi oksigen dan
jelaskan alas an pemberian oksigen
|
Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard dalam
melawan efek hipoksia.
|
5.
|
Pantau denyut nadi perifer CRT (capillary refill time),
suhu
|
Penurunan curah jantung dapat menurunkan nadi radial.
|
6.
|
Pantau asupan dan haluaran urine dan BB secara akurat
|
Ginjal berespon saat curah jantung menurun dengan menahan
cairan dan natrium, haluaran urine biasanya menurun selama sehari karena
perpindahan cairan ke jaringan tetapi dapat meningkat pada malam hari
sehingga cairan berpindah kembali sirkulasi selama tidur.
|
7.
|
Auskultasi bunyi paru
|
Untuk mengetahui adanya ronkhi basah / kasar / bunyi
tambahan.
|
8.
|
Pantau dan dokumentasikan denyut jantung dan irama nadi
|
Biasanya terjadi takikardia untuk mengkompensasi
penurunan ventrikel. Suara jantung S1 dan S2 melemah karena adanya suara
gallop yang dihasilkan sebagai aliran darah ke serambi yang distensi.
|
9.
|
Berikan antikoagulan sesuai program terapi
|
Untuk mencegah pembentukan trombus perifer karena
adanya statis vena.
|
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
& Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC, Jakarta.
Diagnosa
Keperawatan NANDA 2009-2011
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Russel C Swanburg, Pengantar keparawatan, 2000, EGC, Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Russel C Swanburg, Pengantar keparawatan, 2000, EGC, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar